Senin, 26 Juli 2010

puisi tentang seseorang HUJANan

KETIKA HUJAN TURUN DAN TEMURUN KE RENUNG KALBU
DENGARKANLAH NYANYIANNYA MEWAKILI SAJAK – SAJAKKU
SUSAH PAYAH KURANGKAI RIBUAN LAGU
AGAS KAMU MENDENGAR GEMURUH KALIMAT RINDU
TAK PERNAH BERHENTI BERKILATAN DALAM BATINKU
RASAKANLAH DALAM ERAT DEKAPAN KU

PAYUNG PAYUNG MENARI DI JALANAN
NAMPAK MENITIKKAN AIR BERJATUAN, DESAU ANGIN BERBISIK SAYUB DI DAHAN
basah dedaunan, basah bunga bunga, basah seluruh genangan
pada kata cinta kutemukan airmata menetes perlahan
lalu kau biarkan wajahmu kuseka dengan kecupan masa lalu.

Tiap hujan kita melangkah di celah gemuruhnya
mendengarkan deru hujan merasakan angin menari dan bercanda
kadang kita tembus derasnya dengan terguyur mesra
berguncang beguncang jejak air atas payung cinta kita
iraanya seperti gitar yang menyusun bait cinta
begitu lembut begitu merdu begitu shahdu ketika kau belau hati ku

kita menyukai hujan. Kita jatuh hati pada hujan
hujan menghapus debu debu bimbang di kelopak kelopak kembang
mengubah catatan lara menjelma menggenangi jejak jejak kita
hujan turun dan cintaku menuliskan tetesnya di hati mu
berkaca kaca tatapanmu. Berikan cinta menitik abadi

sepandai pandai nya kita mengimpan rasa pasti akan tercium juga
karena angin, hujan, tanah, api telah mengetahui cinta kita.

Tidak ada komentar:

Ads code

Custom Search

translate.web ini